MELIHATKU

pengingat

segala sesuatu harus di mulai dengan bismillah

Diberdayakan oleh Blogger.

my profil

Foto saya
kegiatan hari - hari saya tuk saat ini sedang pengacara(pengangguran banyak acara dengan diselimuti setatus sebagai mahasiswa di STMIK swasta di bekasi), kadang bosan dengan kegiatan tapi bagai mana lagi inilah hidup.
fbycom

SHARE OPINI

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

My Little Browser

lovemeter

love friends

Crystal Clock

all about VSAT

VSAT (dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.
engirim Dan Menerima Data Mendapatkan data Internet dari setelit sama dengan mendapatkan sinyal televisi dari satelit. Data dikirimkan oleh satelit dan diterima oleh sebuah alat decoder pada sisi pelanggan. Data yang diterima dan yang hendak dikirimkan melalui VSAT harus di-encode dan di-decode terlebih dahulu. Satelit Telkom-1 menggunakan C-Band (4-6 GHz). Selain C-Band ada juga KU-Band.
Namun C-Band lebih tahan terhadap cuaca dibandingkan dengan KU-Band. Satelit ini menggunakan frekuensi yang berbeda antara menerima dan mengirim data. Intinya, frekuensi yang tinggi digunakan untuk uplink (5,925 sampai 6,425 GHz), frekuensi yang lebih rendah digunakan untuk downlink (3,7 sampai 4.2 GHz).Sistem ini mengadopsi teknologi TDM dan TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT adalah seperti bintang. Piringan yang ditengah disebut hub dan melayani banyak piringan lainnya yang berlokasi di tempat yang jauh. Hub berkomunikasi dengan piringan lainnya menggunakan kanal TDM dan diterima oleh semua piringan lainnya. Piringan lainnya mengirimkan data ke hub menggunakan kanal TDMA. Dengan cara ini diharapkan dapat memberikan konektifitas yang baik untuk hubungan data, suara dan fax. Semua lalu
lintas data harus melalui hub ini, bahkan jika suatu piringan lain hendak berhubungan dengan piringan lainnya. Hub ini mengatur semua rute data pada jaringan VSAT.
Frame TDM selalu berukuran 5.760 byte. Setiap frame memiliki 240 sub-frame. Setiap sub-frame adalah 24 byte. Panjang waktu frame tergantung pada data rate outbound yang dipilih. TDMA selalu pada 180 ms. TDMA disinkronisasi untuk memastikan bahwa kiriman data yang berasal dari stasiun yang berbeda tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya.
Pendapat umum mengatakan bahwa koneksi dengan satelit adalah koneksi yang paling cepat. Kenyataanya adalah tidak. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond, sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.

Kedudukan Satelit
Jenis-jenis satelit bergantung kepada kedudukannya dengan permukaan bumi.
Ada 4 jenis satelit :
* GEO -Geostationary (geo-synchronous) earth orbit
* MEO -Medium earth orbit
* LEO - Low earth orbit
* HEO -Highly elliptical orbit
Keunggulan VSAT:
-Pemasangannya cepat.
-Jangkauan terjauh dapat mencapai setengah permukaan bumi.
Kekurangan VSAT:
-Koneksinya rentan terhadap gangguan cuaca (terhadap molekul air).
-Memakan tempat, terutama untuk piringannya

Komponen – komponen komunikasi satelit meliputi antara lain:
A.Sisi Satelit.
Satelit yang di luncurkan dan di gunakan diwilayah indonesia terletak pada sekitar 105- 119°Bujur timur dengan bore sight berada diatas pontianak Kalimantan barat .contoh telkom 1 108°,cakrawarta 107,7°palapa 113° telkom 2 118.kadang ada satelite yang sama letaknya cuma depan belakang lintasannya. contoh palapa C2 sama dengan koreasat 5.satelit bekerja pada frekuensi c-band, ku-band
Satelit yang kerja pada frekuensi C-band dengan uplink frekuensi pada 5925–6425 GHz dan downlink pada frekuensi3700–4200 Ghz,yang mempunyai 24 transponder yang terdiri 12 transponder horizontal dan 12 transponder vertical. Masing - masing transponder dialokasikan pada lebar bandwith 36 Mhz dengan guardband masing masing dikanan dan kiri sebesar 2 mhz antar transponder.
Sifat satelit pada dasarnya adalah sebuah repeater yang diletakan jauh diatas permukaan bumi pada orbit geostasioner .

Secara garis besar komponen satelit terdiri atas:
1.Aperture antenna
Antena satelit digunakan untuk menerima gelombang elektromagnetik yang di pancarkan dari terminal dibumi.antena satelit ini merupakan antane dual mode dengan polarisasi yang berbeda 90 derajat untuk transmit dan receiver pada arah horizontal atau vertical .
2.Multihorn Feed Array
Adalah feeder yang digunakan untuk menerima sinyal – sinyal vertical dan horizontal dan kemudian mentransmitkan dalam arah kebalikan yaitu horizontal dan vertical.
3.Multiplekser
Bagian ini berupa filter waveguide yang terdiri atas input dan output filter.
4.Low Noise Amplifier.
LNA menerima signal yang lemah dari satelit dan menguatkan untuk mencapai tingkat yang tepat sebelum dikirim ke driver. LNA mengunakan HEMT (High Electron Mobility Transsitor ) untuk mendapatkan gain yang tinggi , desah yang rendah dan distorsi yang kecil.
5.Traveling Wave Tube.
Bagian berupa penguat daya yang memiliki penguat sampai diatas hampir 10 Watt dengan efisiensiyang tinggi dan sifat lineraritas yang cukup baik.

Satelit di indonesia memiliki cakupan Coverage Area yang terbagi atas 2 bagian yaitu :
1.Wilayah 1 yang memiliki wilayah seluruh Indonesia
2.Wilayah 2 yang meliputi ASEAN seperti Malayasia , Filipina, Thailand, Singapore, Papua New Guinea, dll.

B.Sisi Bumi
Pada sisi bumi terdapat 3 bagian utama yang digunakan yaitu Antenna , Outdoor Unit dan Indoor Unit.

1. Antena
Jenis antenna yagn banyak digunakan adalah antena jenis parabola offset reflektor .jenis antena ini dalam pemakaian dan
instalasinya lebih mudah dibandingkan antena casegrain antane casegrain ini lebih banyak digunakan pada terminal yang berfungsi sebagai station utama ( Main Hub) dibandingkan dengan antenna offset reflector yang lebih banyak digunakan pada remote - remote yang tersebar.
Dalam instalasinya harus di perhatikan pemilihan letak antena yang tepat unjuk kerja yang maksimum tidak akan tercapai tanpanya ,dibawah ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan letak antenna, antara lain:
-Line of sight dari antenna haruslah bebas dari penghalang – penghalang ,seperti pohon atau gedung tinggi yang akan dapat menyebabkan interferensi.
-Tempat antenna haruslah datar agar dapat memudahkan instalasi fondasi atau kaki antena.
-Dibawah fondasi atau kaki antenna haruslah bersih dari jalur – jalur kabel listrik, telepon atau jalur penangkal petir.
-Ketersediaan grounding antenna pada lokasi di gedung – gedung.

2.Perangkat Outdoor Unit.
Secara umum Outdoor Unit (ODU) yang digunakan atas :
•RF Transceiver (Driver) ( Agilis,Codan,Commtech,MTI dll)
•Solid State Power Amplefier (SSPA) ( Agilis,Codan,Commtech,MTI dll )
•Low Noise Amplifier (LNA) & Feedhorn ( Agilis,Codan,Commtech,MTI dll)
•Power Supply (PSU) ( Agilis,Codan,Commtech,MTI dll)
•Antena Parabola.( Prodellin)
Pada saat ini kebanyak pabrik sudah membikin satu paket power supply,RFT,SSPA menjadi satu namanya SPT (Single packet transiver) keuntunganya memudahkan istalasi dan mengurangi kerugian pada kabel.
Berserta kabel – kabelnya .ODU dirancang dalam bentuk modular mempermudahkan sistem integrasi dan maintenannya.ODU dapat dioperasikan dengan format modulasi yang berbeda seperti BPSK(Binary phase-shift keying) atau QPSK(Quadrature phase-shift keying).
Akan dijelaskan secara singkat fungsi dari bagian dari ODU Vsat.
1.Driver (RF Transceiver)
Fungsi utama dari driver ini adalah untuk mengkonversikan signal IF 70 Mhz dari modulator pada Indoor unit menjadi signal RF (5.925 Ghz – 6.425 Ghz) untuk ditansmisikan lewat antena. Dan mengkoversikan signal RF (3.700 Ghz – 4.200 Ghz ) yang diterima melalui antenna menjadi signal IF 70 Hhz kembali yang akan di masukan pada indoor unit.
2.SSPA (Solid State Power Amplifier)
SSPA berguna untuk menguatkan signal yang berasal dari driver untuk mencapai tingkat power tertentu untuk mencapai satelit.UDO dapat digunakan pada SSPA dengan power 2W,5W,10W atau sesuai dengan kebutuhan sistem.
3.LNA (Low Noise Amplifier)
LNA menerima signal yang elmah dari satelit dan menguatkan untuk mencapai tingkat yang tepat sebelum dikirim ke driver. LNA mengunakan HEMT (High Electron Mobility Transsitor ) untuk mendapatkan gain yang tinggi , desah yang rendah dan distorsi yang kecil.
4.PSU (Power Supply Unit)
Power Supply Unit didesain untukmenyuplai tegangan DC ke sistem VSAT ODU.PSU ini mempunyai tiga konektor pada modulnya, yaitu tegangan AC,Output tegangan DC ke RF driver dan Output tegangan DC ke SSPA.PSU menerima tegangan AC 220 Volt dan memberikan + 15 Volt DC, + 5 Volt DC dan -5 Volt DC ke Driver. Juga memberikan + 10 Volt DC dan -5 Volt DC ke SSPA.

Setelah Out door unit dan Antena parabola terpasang PSU siap diberikan tegangan 220 volt dari UPS. Secara praktis ODU dikatakan telah bekerja / menerima power jika lampu Led pada LNA dan SSPA telah menyala dan PSU serta driver jika tersentuh terada ada getaran / panas .sedankan untuk memastikan ODU bekerja diperlukan sebuah Spectrum Analyzer .
Setelah semua bekerja ,antenna perlu diarahkan kearah satelit dengan tepat.Penentuan level azimuth dan elevasi dari antenna dapat mengunakan dengan software yang tersedia. Penentuan level tersebut tergantung pada lokasi antenna yang terpasang terhadap garis lintang dan garis bujur bumi. Untuk lebih memantapkan posisi azimuth dan elevasi dari antenna ,diperlukan pointing antenna terhadap satelit dengan mengunakan spectrum analyzer. Keluaran dari driver pada konektor IF Out dihubungkan ke spectrum analyzer.Spectrum analyzer diset pada frekuensi standar untuk pointing antenna.biasanya frekuensi yang digunakan adalah 70 MHz, pointing yang tepat akan menunjukan level dari frekuensi tersebut tersebut sekitar 19db. Atau dengan mengunakan clean carrier yang di pancarkan dari Main Hub sebagai patokan untk remote – remote dalam pointing

PERANGKAT INDOOR.
Secara garis besar perangkat indoor terdiri atas Multiplexer, Satelit Modem, serta UPS
Selain perangkat lain ynag di hubungkan ke Indoor unit seperti Router, PABX , Telephone, fax maupun computer.

1.Satelit Modem.
Satelit Modem yang umum di gunakan adalah Comstream CM 701 yang mengunakan komunikasi digital PSK dan QPSK.CM701 di konfigurasikan untuk operasi full duplex,dan frekuensi transmit dan receive yang berbeda . data rate yang digunakan pada CM 701 dapat mencapai 2 Mbps.seperti juga multiplexer, CM 701 satelite modem mempunyai 2 fungsi utama.ketika berlaku sebagai transmitter, CM 701 akan
berubah signal Base Band (BB) ke intermediate frekuensi (52 Mhz – 88 Mhz) . Dan sebaliknya ketika berlaku sebagai receiver, CM 701 akan merubah signal IF menjadi Signal Baseband yang akan diteruskan ke Multiplexer.
Satelit modem CM 701 mempunyai panel – panel yang digunakan untuk setting parameter. Parameter – parameter yang dibutuhkan antara lain TX dan RX frekuensi,besarnya data rate ,clocking yang digunakan dan power level untuk transmit.
Setelah setting lengkap lampu sync pada satelit modem akan menyala yang menandakan lik antara 2 satelit modem telah terhubung. Setelah terhubung , satelit modem menyediakan panel monitor untuk melihat keadaan / kehandalan dari sistemnya sendiri, seperti AGC level, RX offset, RX frekuensi , EB/No,Error rate dan TX/RX clock .

Jika lampu fault merah menyala, dapat dilihat juga pada panel faultlog tentang kerusakan yang mungkin terjadi. Salah satu kemungkinan kerusakan adalah pada satelit modem sendir.untuk ini dapat dilakukan test loopback pada satelit modem sendiri ( tanpa keluaran satelit ), setelah sebelumnya diset frekuensi TX dan RX yang sama jika lampu RX sync menyala ,menandakan satelit modem bekerja dengan baik .kemungkinan kerusakan berada diluar dari satelit modem.

2.Multipexer
Multiplexer terdiri dari dua bagian utama yaitu multiplexer dan demultiplexer. Ketika peralatan komunikasi bertindak sebagai transmitter , multiplexer akan berfungsi sebagai penkonversi dari masukan komunikasi parallel ke keluaran komunikasi serial.masukan komunikasi parallel itu antara lain dari telephone , PABX , router, atau computer/ data prosesor, telephone dan PABX di hubungkan ke voice port sedangkan router / data prosesor di hubungkan ke data port.
Fungsi lain dari multiplexer adalah demultiplexer atau sebagai konventer dari masukan komunikasi serial menjadi keluaran parallel . fungsi ini bekerja ketika sistem berlaku sebagai penerima . input signal berasal dari satelit modem dan keluaran signal dan keluaran signal akan di koneksikan ke peralatan telephone , PABX , fax, router atau data prosesor.
Multiplexer biasanya mengunakan merk PCSI , Premisys atau Nuera dengan model CS 8000 atau AP 100. untuk model CS 8000 maksimum data rate network hanya bisa 128 kbps sedangkan untuk model AP 100 data rate network bisa mencapai 768 kbps.
Multiplexer diset dengan mengunakan software – software komunikasi seperti Telix, Procomm, Xtalk dan Hyperterminal yang dihubungkan dari serial port ke console port multiplexer dengan kabel cross DB9 Female ke DB9 Female. Setelah terhubung kita dapat mensetting multiplexer.Hal yang harus diperhatikan dalam mensetting multiplexer antara lain adalah network rate (harus sama dengan satelit modem), clocking, status unit (master/slave), setting voice ,setting data (Async / Sync ) dan jenis komunikasi yang diinginkan (Trunk to trunk, handset to handset ).
Untuk komunikasi data yang berjarak jauh multiplekser akan dibutuhkan baseband modem.Disini haruslah diperhatikan setting clocking dari masing – masing unit mulai dari multiplekser,modem dan terminal datanya agar semua sistem dapat berfungsi.

Multiplekser dapat juga dihubungkan dengan jaringan data yang lebih kompleks seperti LAN / WAN. Hal ini dimungkinkan karena multiplekser dalam pengiriman dan penerimaan data bersifat tranparan (tidak mengadakan protocol data sendiri).pada saat ini sudah banyak alat yang menkonversi keluaran data pada modem dengan mengunakan TCP/IP memudahkan untuk di sambungkan ke router voip dan peralatan lainnya.
pengalaman saya .. vsat sangat sulit utuk di hack karena
1.harus punya alat yang sama dengan alat yang akan di hack ( alatnya mahal boookk)
2.kalo punya alat kamu harus tahu frekuensi dan data parameter vsat.
3.kalo cuma mau ngaco agar link vsat down ( putus) syarat power vsat kamu harus tinggi (jammer)
transmit sama frekuensi yang akan dibikin down dengan mengunakan pure carrier ( sinyal murni) naikan power di SSPA melalui modem sedikit demi sedikit nanti pasti akan down thu. tetapi jangan terlalu lama karena power kamu tinggi bisa mengakibatkan alat kamu rusak.dan kalo telalu lama pasti user yang punya vsat akan lapor ke provider, provider akan mengecek di HUB/SBK ( stasiun bumi kecil) dari situ akan keliatan sinyal kamu dan posisi kamu melalui GPS mereka.
Cross Pol. atau cross polarity check polariti. perkerjaan malas menjengkelkan ( boring) bagi teknisi Vsat.
cross polarity untuk mencocokan membuat benar posisi LNA dan LNB sebuah statiun VSAT. seperti di jelaskan di atas bahwa satelite mempunyai 2 polarity vertikal dan horisontal. karena kalau posisi L:NB dan LNA sebuah statiun VSAT tidak benar akan menganggu frekuensi di sebelah nya .
contoh . anda punya vsat bekerja di frek 5555 vertical (posisi LNA vertical) ada salah masang agak miring ke arah horisontal. maka frek 5555 horisantal kemungkinan akan terganggu . kalo di liat di osiloskop di posisi horisontal akan keliatan sedikit gambar gunung ( gelombang dari vertikaL) akibatnya kamu tidak akan terima sinyal dari lawan vsat kamu maksimal/ sinyal rendah, karena sinyal rendah komunikasi tidak bagus kalo malas cross pol biasanya di naikan aja transmit levelnya dengan menaik tranmist level tambah besar gangguan frekuensi di sebelah . mengakibatkan boros transponder ( mahal kan transponder)

cara cross poll tehnisi berada pada dekat vsat dan satu orang akan memonitor di osiloskop di SBK ( stasiun bumi kecil) mereka akan behubungan lewat telephone . orang di sbk akan menyuruh mengeser posisi LNA sedikit demi sedikit ke kiri atau kekanan . yang di SBK akan liat di osiloskop kalo udah benar suruh mengecangkan baut yang untuk mengunci LNA.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar