MELIHATKU

pengingat

segala sesuatu harus di mulai dengan bismillah

Diberdayakan oleh Blogger.

my profil

Foto saya
kegiatan hari - hari saya tuk saat ini sedang pengacara(pengangguran banyak acara dengan diselimuti setatus sebagai mahasiswa di STMIK swasta di bekasi), kadang bosan dengan kegiatan tapi bagai mana lagi inilah hidup.
fbycom

SHARE OPINI

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

My Little Browser

lovemeter

love friends

Crystal Clock

BELL'S PALSY

A. Bell’s palsy

Bell’s palsy adalah paralisis wajah unilateral yang timbul mendadak akibat lesi nervus fasialis, dan mengakibatkan distorsi wajah yang khas. Dengan kata lain Bell’s palsy merupakan suatu kelainan pada saraf wajah yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba pada otot di satu isi wajah1. Istilah Bell’s palsy biasanya digunakan untuk kelumpuhan nervus VII jenis perifer yang timbul secara akut2. Kebanyakan orang belum mengetahui nama dari panyakit ini. Adalah Sir Charles Bell seorang ilmuan dari Skotlandia yang pertama kali menemukan penyakit ini pada abad ke-195.

B. Perbedaan Bell’s palsy dengan Stroke

Banyak orang beranggapan bahwa Bell’s palsy merupakan stroke, tetapi pada hakikatnya Bell’s palsy berbeda dengan serangan stroke. Yang menjadi pembeda paling mendasar adalah, pada Bell’s palsy tidak disertai dengan kelemahan pada anggota gerak. Hal ini disebabkan oleh letak kerusakan saraf yang berbeda. Pada serangan stroke saraf yang rusak adalah pada saraf otak yang mengatur pergerakan salah satu sisi tubuh, termasuk wajah. Sedangkan pada kasus Bell’s palsy, kerusakan yang terjadi langsung pada saraf yang mengurus persarafan wajah yaitu saraf fasialis (nervus VII)2. a s

C. Etiologi

Penyebab dari penyakit ini belum diketahui secara pasti tetapi dapat diduga bahwa penyebab dari penyakit ini adalah karena saraf yang mengendalikan otot wajah membengkak, terinfeksi, atau mampat karena aliran darah berkurang5. Ada pula para ahli yang menyatakan bahwa pada kasus Bell’s palsy terjadi proses inflamasi akut pada nervus fasialis di daerah tulang temporal, di sekitar foramen stilomastoideus1.

D. Gejala dan Tanda Klinik

Pada awalnya, penderita merasakan ada kelainan di mulut pada saat bangun tidur, menggosok gigi atau berkumur, minum atau berbicara. Mulut tampak mencong terlebih saat meringis, kelopak mata tidak dapat dipejamkan (lagoftalmos), waku penderita menutup kelopak matanya maka bola mata akan tampak berputar ke atas. Penderita tidak dapat bersiul atau meniup, apabila berkumur maka air akan keluar sisi melalui sisi mulut yang lumpuh1.

E. Diagnosis

Diagnosis ditegakkan menurut gejalanya. Bell’s palsy selalu mengenai satu sisi wajah, kelemahannya tiba-tiba dan dapat melibatkan baik bagian atas atau bagian bawah wajah. Penyakit lain yang juga dapat menyebabkan kelumpuhan saraf wajah adalah4:

1. Tumor otak yang menekan saraf
2. Kerusakan saraf wajah karena infeksi virus (misalnya sindroma Ramsay Hunt)
3. Infeksi telinga tengah atau sinus mastoideus
4. Penyakit Lyme
5. Patah tulang di dasar tengkorak.

Untuk membedakan Bell's palsy dengan penyakit tersebut, bisa dilihat dari riwayat penyakit, hasil pemeriksaan rontgen, CT scan atau MRI. Pada penyakit Lyme perlu dilakukan pemeriksaan darah. p

F. Terapi

Terapi pertama yang harus dilakukan adalah penjelasan kepada penderita bahwa penyakit yang mereka derita bukanlah tanda stroke, hal ini menjadi penting karena penderita dapat mengalami stress yang berat ketika terjadi salah pengertian1. Setelah itu dapat dilakukan beberapa terapi yang meliputi:

  1. Penanganan mata

Bagian mata harus mendapatkan perhatian khusus dan harus dijaga agar tetap lembab, hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberian pelumas mata setiap jam sepanjang hari dan salep mata harus digunakan setiap malam3.

b. Kortikosteroid

Selain itu, dari tinjauan terbaru menyimpulkan bahwa pemberian kortikosteroid dalam tujuh hari pertama efektif untuk menangani Bell’s palsy3.

c. Latihan wajah

Komponen lain yang tidak kalah pentingnya dalam optimalisasi terapi adalah latihan wajah. Latihan ini dilakukan minimal 2-3 kali sehari, akan tetapi kualitas latihan lebih utama daripada kuantitasnya. Sehingga latihan wajah ini harus dilakukan sebaik mungkin. Pada fase akut dapat dimulai dengan kompres hangat dan pemijatan pada wajah, hal ini berguna mengingkatkan aliran darah pada otot-otot wajah. Kemudian latihan dilanjutkan dengan gerakan-gerakan wajah tertentu yang dapat merangsang otak untuk tetap memberi sinyal untuk menggerakan otot-otot wajah. Sebaiknya latihan ini dilakukan di depan cermin. Gerakan yang dapat dilakukan berupa : Tersenyum, Mencucurkan mulut, kemudian bersiul, Mengatupkan bibir, Mengerutkan hidung, Mengerutkan dahi, Gunakan telunjuk dan ibu jari untuk menarik sudut mulut secara manual, Mengangkat alis secara manual dengan keempat jari.

G. Gejala Sisa

Setelah melakukan terapi tersebut sebagian penderita akan sembuh total dan sebagian akan meninggalkan gejala sisa yang dapat berupa2:

a. Kontraktur

Hal ini dapat terlihat dari tertariknya otot, sehingga plika nasolabialis lebih jelas terlihat dibanding pada sisi yang sehat. Bagi pemeriksa yang belum berpengalaman mungkin bagian yang sehat ini yang disangkanya lumpuh, sedangkan bagian yang lumpuh disangkanya sehat.

b. Sinkinesia (associated movement)

Dalam hal ini otot-otot tidak dapat digerakkan satu per satu atau tersendiri, selalu timbul gerakan bersama. Bila pasien disuruh memejamkan mata, maka otot orbikularis orispun akan akan ikut berkontraksi dan sudut mulut terangkat. Bila ia disuruh menggembungkan pipi, kelopak mata ikut merapat.

c. Spasme spontan

Dalam hal ini otot-otot wajah bergerak secara spontan, tidak terkendali. Hal ini disebut juga tic facialis. akan tetapi tidak semua tic facialis merupakan gejala sisa dari Bell’s palsy.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

APA ITU? BELL 'S PALSY

Bell’s Palsy (Facial Palsy) adalah kelainan di mana syaraf wajah (dikenal dengan sebutan Syaraf Ke-7 atauCranial Nerve, yaitu syaraf yangmengontrol pergerakan wajah. Posisinya berada sekitar 1 jari di depantelinga kiri/kanan Anda) tidak berfungsi dengan baik/kaku/paralize.Akibatnya salah satu bagian wajah seperti tertarik/ mencong.

Penyakit ini biasa terjadi di kota atau negara bersuhu dingin. Selain itu,kelainan ini dapat menyerang pada orang-orang yang :

1. Terlalu lama berada di dalam ruang ber-AC.
2. Terkena semburan AC/kipas angin langsung ke wajah.
3. Mengendarai motor tanpa helm yang menutup wajah dengan rapat.
4. Mandi air dingin di malam hari.

APA BELL’S PALSY SAMA DENGAN GEJALA STROKE?

Berbeda dengan Stroke (yang sama-sama membuat salah satu bagian wajahmencong/ketarik), Bell’s Palsy hanya menyerang syaraf wajah. Sedangkanfungsi tubuh berjalan normal. Namun ada beberapa kasus di mana Bell’s Palsymenyerang syaraf otak, sehingga ada penderita yang tidak mampu berbicarajelas seperti penderita Stroke. Walau demikian, pikirannya masih sangat pernih dan dia masih dapat berkomunikasi dengan cara menulis.

Jika Anda terkena Bell’s Palsy, segeralah berobat ke Rumah Sakit. Maksimal
2 hari setelah Anda mengalami kelainan itu. Jika tidak, syaraf yang kaku
dapat mengganggu otak yang menyebabkan penderita lumpuh.

Selain itu, wajah yang kaku akan semakin sulit dikembalikan ke bentuk
asalnya. Pengobatan yang disarankan dokter adalah fisiotherapy, di mana
wajah penderita akan dikompres dengan lampu sinar dan diberi kejutan
listrik di sekitar wajah. Namun Anda bisa juga menggunakan alternatif
pengobatan lain, seperti akupuntur. Asal saya sarankan untuk tidak
mencampur pengobatan fisioterapi dan akupuntur di waktu bersamaan. Saya
dengar kabar ada seorang penderita yang wajahnya kaku total karena
mencampur kedua pengobatan itu.

Waktu pengobatan cukup lama. Baik fisioterapi maupun akupuntur bias 2-3
bulan baru sembuh, bahkan ada penderita yang hingga tahunan diobati tidak
sembuh2. Semua itu tergantung dari ketelatenan kita dalam berobat.

Jika ingin cepat sembuh, begitu mengalami kelainan, segera ke Rumah Sakit.
Dan selama berobat, rutinlah mengikuti sesi pengobatan.

PENCEGAHAN

Seperti disarankan oleh Dokter Syaraf agar Bell’sPalsy tidak mengenai kita, cara-cara yang bisa ditempuh adalah :

1. Jika berkendaraan motor, gunakan helm penutup wajah full untukmencegah angin mengenai wajah.

2. Jika tidur menggunakan kipas angin, jangan biarkan kipas anginmenerpa wajah langsung. Arahkan kipas angin itu ke arah lain. Jika kipasangin terpasang di langit-langit, jangan tidur tepat di bawahnya. Dan selalu gunakan kecepatan rendah saat pengoperasian kipas.

3. Kalau sering lembur hingga malam, jangan mandi air dingin dimalam hari. Selain tidak bagus untuk jantung, juga tidak baik untuk kulitdan syaraf.
4. Bagi penggemar naik gunung, gunakan penutup wajah / masker danpelindung mata. Suhu rendah, angin kencang, dan tekanan atmosfir yangrendah berpotensi tinggi menyebabkan Anda menderita Bell’s Palsy.
5. Setelah berolah raga berat, JANGAN LANGSUNG mandi atau mencuciwajah dengan air dingin.

6. Saat menjalankan pengobatan, jangan membiarkan wajah terkenaangin langsung. Tutupi wajah dengan kain atau penutup. Takut dibilang”orang aneh”? Pertimbangkan dengan biaya yang Anda keluarkan untuk pengobatan.

Sebagai catatan :

1. Wanita hamil berpotensi 3X lebih mudah terkena Bell’s Palsydaripada wanita yang tidak hamil.

2. Penderita diabetes, perokok, dan pengguna obat-obatan sejenis steroid berpotensi 4X lebih mudah terserang Bell’s Palsy daripada orang lain.

3. Rata-rata 40.000 orang Amerika setiap tahun menderita Bell’s Palsy.

4. Terakhir, ini adalah catatan beberapa orang terkenal yang pernahmenderita Bell’s Palsy. Beberapa di antaranya sembuh total, namun tidaksedikit yang tidak sembuh sehingga hingga kini, wajah mereka masih tampak
mencong akibat penyakit itu. Mereka adalah :

a. Sylvester Stallone
b. John Travolta.
c. Jean Chretien (Perdana Menteri Canada)
d. John McCain (senator Arizona)
e. Jim Ross (komentator World Wrestling Entertainment)
f. Rick Savage (bassis grup metal Def Leppard)
g. Ayrton Senna (pembalap)
h. Tom Holland (sutradara)
i. Andrew Llyod Webber (komposer)
j. Pete Maravich (pebasket)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS